1. C. PS memberi pengaruh yang kuat terhadap pembicara dalam hal (1) daya komunikatifnya (2) daya pengaruhnya terhadap audiens (3) daya lejitnya terhadap karir pembicara, dan (4) penguatan partisipasi dalam demokrasi.
2. D. Ada empat etika pembicara, yaitu (1) kejujuran (2) integritas (semua pedoman moral) (3) menghormati audiens, dan (4) tanggungjawab
3. A. Communicating in Context (Konteks Komunikasi)
3.1. 1. Intrapersonal
3.2. 2. Impersonal
3.3. 3. Interpersonal
3.4. 4. Kelompok Kecil
3.5. 5. Komunikasi Publik
4. B. Communicating in Context (Berbicara di depan Umum merupakan proses audiens oriented)
4.1. 1. Komunikan
4.1.1. a. Menyusun persiapan berdasarkan analisis karakter audiens
4.1.2. b. Menyampaikan Pidato dengan Menyesuaikan keadaan audiens (Verbal dan Nonverbal)
4.2. 2. Konteks Berbicara
4.2.1. a. Pengaturan tempat
4.2.2. b. Pengaturan budaya
4.2.3. c. Penyesuaian dengan latar belakang terkait komunikator,pesan,komunikan.
4.2.4. Pengaturan psikologis
4.3. 3. Komunikator
4.3.1. Minat,keyakinan, latar belakang, dan Keterampilan berbicara di depan umum.
4.4. 4. Proses Perencanaan
4.4.1. Tujuan, strategi adaptasi, mencari bahan bahasan, sistematika, alat bantu visual, dan berlatih.
4.5. 5. Proses Pembuatan materi
4.5.1. Proses penyajian materi yang benar seharusnya ditujukan kepada komunikan
4.6. 6. Public speaking yang efektif ditandai dengan
4.6.1. a. Keadaan audience yang mendengarkan, memperhatikan,memahami,mengingat, termotivasi oleh materi tersebut.
4.6.2. b. Kontennya memenuhi kebutuhan dan harapan audiens
4.6.3. c. Sistematika kontennya tersusun secara terstruktur, yaitu pada aspek makro (pendahuluan, isi, kesimpulan, dan transisi atau kalimat yang menjembatani (bridging) antara beberapa alenia), dan aspek mikro (penggunaan kata yang sesuai dengan tingkat pengetahuan audiens)
4.6.4. d. Disampaikan secara antusias yang terlihat pada kekuatan suara dan gesture tubuh, atau olah vocal dan visual, atau bahasa verbal dan non verbalnya.