
1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penggunaan Strategi
1.1. Strategi belajar bergantug pada tugas belajar yang diberikan
1.2. Para siswa cenderung memperoleh dan menggunakan strategi-strategi baru yang lebih efektif hanya jika menyadari bahwa strategi sebelumnya tidak efektif lagi
1.3. Kepercayaan siswa mengenai hakikat pengetahuan dan pembelajaran memengaruhi pilihan strategi mereka
1.4. Motif dan tujuan yang berbeda memerlukan strategi-strategi yang berbeda
1.5. Instruksi dan bimbingan yang berkelanjutan mengenai strategi yang efektif meningkatkan pembelajaran dan prestasi
2. Transfer
2.1. Belajar yang bermaksud mendorong transfer yang lebih baikk daripada belajar dengan menghafal
2.2. Semakin menyeluruh sesuatu dipelajari, semakin besar kemungkinannya ditransfer ke situasi yang baru
2.3. Baik transfer positif maupun negatif lebih umum terjadi ketika suatu situasi yang batu itu sama atau paling tidak tampak mirip dengan situasi sebelumnya
2.4. Prinsip dan teori lenih mudah ditransfer daripada fakta-fakta yang terpisah-pisah
2.5. contoh yang banyak dan bervariasi meningkatkan probabilitas transfer
2.6. Transfer lebih umum terjadi ketika informasi dan keterampilan disadari sebagai bebas konteks (context-free) daripada terikat konteks (context-bound)
2.7. Tranfer meningkat ketika lingkungan budaya mendorong dan mengharapkan transfer
3. Kreativitas
3.1. Mendorong Berkembangnya Kreativitas
3.1.1. Tunjukan kepada siswa bahwa kreativitas itu dihargai
3.1.2. Fokuskan perhatian siswa pada penghargaan interval daripada penghargaan eksternal
3.1.3. Doronglah siswa mengenal suatu area mata pelajaran
3.1.4. Berikan pertanyaan yang mengasah pikiran
3.1.5. Berikan siswa kebebasan dan rasa aman yang dibutuhkan untuk mengambil resiko
3.1.6. Sediakan waktu yang memadai untuk mendorong tumbuhkembangnya kreativitas
4. Berfikir Kritis
4.1. Mendorong Berkembangnya Berfikir Kritis
4.1.1. Dorong skeptisne intelektual
4.1.2. Berikan siswa banyak kesempatan untuk melatih pemikiran krisis
4.1.3. Bantulah siswa memahami bahwa pemikiran krisis melibatkan usaha mental yang besar namun manfaat yang akan didapatkan sepadan dengan usaha itu
5. Metakongisi dan Strategi Belajar
6. Strategi Belajar Yang Efektif
6.1. Mengidentifikasi Informasi Penting
6.2. Memanggil Pengetahuan Awal yang Relevan
6.3. Membuat Catatan
6.4. Mengoganisasikan Informasi
6.5. Mengelaborasi Informasi Secara Sengaja
6.6. Membuat Ringkasan
6.7. Monitoring Pemahaman
7. Pemecahan Masalah
7.1. Stategi Pemecahan Masalah: Algoritma dan Heustik
7.1.1. Identifikasi subtugas
7.1.2. Gunakan kertas dan pensil
7.1.3. Buatlah analogi
7.1.4. Brainstrom
7.1.5. "Karami" situasi
7.2. Mengajarkan Stategi Pemecah Masalah
7.2.1. Algoritma
7.2.1.1. Jelaskan dan demonstrasikan prosedur-prosedur dan situasi khusus penggunaan tiap strategi
7.2.1.2. Berikan contoh-contoh penggunaan algoritma yang sedang diterapkan, dan mintalah siswa menjelaskan apa yang sedang terjadi pada setiap tahapannya
7.2.1.3. Bantulah siswa memahami mengapa algoritma tertentu itu relevan dan efektif pada situasi-situasi tertentu
7.2.1.4. ketika penerapan algoritma seorang siswa menghasilkan jawaban yang kurang tepat, amati dengan seksamaapa yang telah dikerjakan siswa tersebut dan temukan titik kesalahannya
7.2.2. Heustik
7.2.2.1. Berikan latihan kepada siswa-siswa untuk membuat soal-soal yang tidak jelas menjadi lebih spesifik dan jelas
7.2.2.2. Ajarkan heustik yang dapat digunakan siswa dalam situasi-situasi di mana algoritma yang spesifik tidak dipakai misalnya membuat pembulatan, mengidentifikasi subtugas, dan membuat analogi
7.3. Faktor-Faktor Kongnitif yang Memengaruhi Pemecah Masalah
7.3.1. Memori kerja menempatkan batas atas mengenai seberapa banyak siswa dapat berfikir pada saat mereka mengerjakan suatu soal
7.3.2. Bagaimanas sswa menyandikan (encode) suatu masalah memengaruhi pendekatan mereka dalam usahanya untuk memecahkannya
7.3.3. Siswa biasanya memecahkan soal lebih efektid bila mereka mempunyai basis pengerjaan yang menyeluruh dan terintegrasi baik yang relevan dengan topik itu
7.3.4. Pemecah masalah yang sukses tergantng pada kesuksesan panggilan kembali (retrieval) pengetahuan yang relevan
7.3.5. Pemecah masalah yang kompleks mensyaratkan keterlibatan metakongitif
7.4. Menggunakan Teknologi Komputer untuk Mendorong Pemecah Masalah
8. Keragaman dalam Proses-proses Kongnitif Tingkat Tinggi
8.1. Mengakomodasi Siswa-siswa Berkebutuhan Khusus
8.1.1. Tekankan Pembelajaran Yang Bermakna dan Pemahaman Konseptual Daripada Penghafalan Luar Kepala
8.1.2. Ajarkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Suatu Konteks Topik-Topik yang Spesifik
8.1.3. Komunikasikan bahwa Banyak yang Kita "Ketahui" Mengenai Dunia Tunduk Terhadap Perubahan Ketika Bukti Baru Ditemukan
8.1.4. Gunakan Aktifitas-Aktifitas Otentik untuk Mendorong Transfer Keterampilan Berpikir pada Setting Kehidupan Sehari-Hari
8.1.5. Masukan Pemikiran Tinggkat Tinggi Sebagai Salah Satu Aspek dalam Kegiatan Asesmen