Perkembangan Sains
by adristhi mahes
1. Popper
1.1. pengamatan akan dituntun oleh teori yang melatarbelakanginya.
1.2. Falsifikasi dan Falibilitas
1.2.1. Jika pengetahuan berikutnya berbeda dengan pengetahuan yang ada saat ini maka teori yang ada juga harus disesuaikan.
1.2.2. logika saja tidak cukup untuk menentukan kebenaran pernyataan ilmiah.
1.2.3. prinsip yang menyalahkan apa yang telah ada sebelumnya dan menyebabkan keharusan dicarinya alternatif yang lebih benar daripada yang sudah ada tersebut.
1.2.4. Jika suatu hipotesis terbukti salah maka hipotesis tersebut harus digugurkan dan dicarikan penggantinya dan diteliti lagi kekurangannya.
1.2.5. dijadikan kriteria dari layak tidaknya suatu teori dalam sains.
1.3. Jenis falsifikasi
1.3.1. Metode
1.3.2. Objek
2. Lakatos
2.1. ilmu pengetahuan dan teori merupakan struktur ilmiah yang terbentuk dalam sejarah.
2.2. memasukkan falsifikasi Popper ke dalamnya, dan juga paradigma sains terstruktur menurut Kuhn.
2.3. program penelitian Lakatos ini sangat tergantung pada inti teori atau hard core
2.4. Heuristic negatif diperlukan selama proses perkembangan struktur teori supaya inti teori atau hard core tetap tidak tersentuh.
2.5. heuristic positif memuat lebih banyak apa yang boleh dilakukan oleh ilmuwan dalam menjalankan program penelitiannya daripada apa yang tidak boleh dilakukan selama proses penelitian berlangsung.
3. Feyerabend
3.1. ilmu pengetahuan tidak boleh dianggap sebagai dewa karena keunggulan metodenya.
3.2. menantang dominasi ilmu alam yang sering memproklamasikan diri sebagai pengetahuan yang paling objektif
3.3. memberikan tempat lumayan penting pada kebebasan individu dalam perkembangan sains
3.4. keadaan di mana ilmuwan dapat memutuskan sendiri penelitian ilmiah apa yang akan dilakukannya dengan tujuan yang telah diputuskan sendiri, bukan diputuskan oleh masyarakat atau negara.
4. Lingkaran Wina
4.1. bahwa pengetahuan bersumber utama pada pengalaman walaupun dibantu dalil logika dan matematika yang tidak didapat dari pengalaman yang membantu mendeskripsikan dan memberi makna pengalaman tadi serta memberi pernyataan mengenai data tadi.
4.2. Jalan kemajuan ilmu pengetahuan alam harus mengikuti logika ilmu (
5. Kuhn
5.1. Perubahan mendalam dalam sejarah ilmu justru lahir dari revolusi ilmiah, bukan berdasarkan upaya empiris yang membuktikan salah satu teori atau sistem dan upaya falsifikasi untuk tujuan penyempurnaannya.
5.2. Paradigma itu sendiri terbangun atas sekumpulan konsep yang berhubungan satu sama lain dan ditambah beberapa asumsi dan kepercayaan akan penyelesaian objektif atas beberapa masalah dengan cara yang dimengerti bersama oleh beberapa ilmuwan.
5.3. Terciptanya paradigma baru akan menyebabkan paradigma yang sudah lama harus dievaluasi ulang.
5.4. prasains — sains normal — revolusi krisis — sains normal baru — krisis baru
5.5. Kunci utama perubahan revolusioner ini ada pada metodologi.
6. Bachelard
6.1. Pengetahuan manusia berkembang menciptakan sistem yang dapat menjelaskan alam menurut pemahaman manusia dan kemampuan manusia untuk memahami.
6.2. Sebaiknya ilmu tidak dibatasi ketat oleh aturan dan hukum walaupun pada awalnya di bimbing oleh metode yang ada