1. (1) Definisi Komunikasi
1.1. Landasan Teori
1.1.1. Komunikasi
1.1.2. Pusat Kehidupan Manusia
1.1.3. Seitap Aspek kehidupan Dipengaruhi Oleh Komunikasi
1.2. Dimensi Komunikasi
1.2.1. Dimensi Pertama
1.2.2. Dimensi kedua
1.2.3. Dimensi Ketiga
2. (2) Logika Dalam Filsafat Komunikasi
2.1. Pengertian
2.2. Bentuk
2.2.1. Deduktif
2.2.2. Induktif
2.3. Elemen
2.3.1. Ontologi
2.3.1.1. Umum
2.3.1.2. Dalam Ilmu Komunikasi
2.3.2. Epistemologi
2.3.2.1. Pengertian
2.3.2.2. Dasar Pertanyaan
2.3.3. Aksiologi
2.3.3.1. Pengertian
2.3.3.2. Etika
2.3.3.3. Estetika
3. (3) Paradigma Komunikasi
3.1. Pendekatan
3.1.1. Objective Approach
3.1.2. Interpretive Approach
3.2. Pengertian
3.3. Fungsi
3.4. Teori
3.4.1. Teori Klasik
3.4.2. Teori Konstruktivitis
3.4.3. Kritis
4. (8) Tokoh
4.1. Plato
4.1.1. Pembagian Realitas
4.1.1.1. Dunia Inderawi
4.1.1.2. Dunia Idea
4.2. Aristoteles
4.2.1. 10 Poin Utama Pemikiran Aristoteles
4.2.1.1. Metafisika
4.2.1.2. Fisika
4.2.1.3. Logika
4.2.1.4. Pengetahuan
4.2.1.5. Etika
4.2.1.6. Kebijakan
4.2.1.7. Sains
4.2.1.8. Estetika
4.2.1.9. Seni
4.2.1.10. Kosmologi
5. (6) Awal Mula Kerangka Teori
5.1. 4 Paradigma
5.1.1. Humanis Radikal
5.1.1.1. bersifat subyektif dan berorientasi pada perubahan
5.1.2. Interpretatif
5.1.2.1. menjelaskan sifat fundamental dari dunia sosial seperti yang terwujud pada tingkat pengalaman subjektif.
5.1.3. Strukturalis Radikal
5.1.3.1. melihat dunia dari sudut pandang objektivis dan dengan tujuan perubahan
5.1.4. Fungsionalis
5.1.4.1. penyelidikan dari sikap objektif dan berakar kuat pada mode regulasi
5.2. Tingkatan Komunikasi
5.2.1. The Nature of Communication
5.2.2. The Nature of Communicator
5.2.2.1. Komunikator sebagai individu
5.2.2.2. Komunikator sebagai peserta dalam hubungan sosial
5.2.2.3. Komunikator sebagai anggota masyarakat budaya
5.2.3. Level Komunikasi
5.2.3.1. Komunikasi interpersonal
5.2.3.2. Komunikasi kelompok (lingkup kecil)
5.2.3.3. Komunikasi publik
5.2.4. Konteks dan Situasi
5.3. Traditions of Communication Theory
5.3.1. The Phenomenological Tradition
5.3.2. The Cybernetic Tradition
5.3.3. The Sociopsychological Tradition
5.3.4. The Sociocultural Tradition
5.3.5. The Critical Tradition
5.3.6. The Rhetorical Tradition
6. (5) Peran Bahasa Dalam Ilmu Pengetahuan
6.1. Bahasa
6.1.1. Pengertian
6.1.2. Karakteristik
6.1.2.1. Bersifat Abriter
6.1.2.2. Bersifat Produktif
6.1.2.3. Bersifat Dinamis
6.1.2.4. Bersifat Beragam
6.1.2.5. Bersifat Manusia
6.2. Ilmu Pengetahuan
6.2.1. Pengertian
6.2.2. Ciri - ciri
6.2.2.1. Sistematis
6.2.2.2. Objektif
6.2.2.3. Empiris
6.2.2.4. Analitis
6.2.2.5. Verifikatif
6.3. KORELASI BAHASA DENGAN ILMU PENGETAHUAN
6.3.1. BAHASA SEBAGAI MEDIA BERPIKIR
6.3.2. BAHASA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI
7. (4) Positivisme dan Konstruktivisme
7.1. Latar Belakang
7.1.1. Positivisme
7.1.1.1. Pengertian
7.1.1.2. Perkembangan
7.1.1.3. Ciri-ciri
7.1.1.3.1. Objektif / bebas nilai
7.1.1.3.2. Fenomenalisme
7.1.1.3.3. Nominalisme
7.1.1.3.4. Reduksionisme
7.1.1.3.5. Naturalisme
7.1.1.3.6. Mekanisme
7.1.1.4. Metode
7.1.1.5. Fungsi
7.1.2. Konstruktivisme
7.1.2.1. Pengertian
7.1.2.2. Sub-Varian Interpretivisme Konstruktivisme
7.1.2.3. Kriteria Konstruktivisme
7.1.2.3.1. Data harus dikumpulkan dan dianalisis secara kualitatif
7.1.2.3.2. Teori yang dikembangkan bersifat membumi (grounded theory)
7.1.2.3.3. Kegiatan ilmu bersifat natural, penelitian harus bersifat partisipasif
8. (7) Rasionalisme Dan Empirisme
8.1. Empirisme
8.1.1. Pengertian
8.1.2. Ciri
8.1.2.1. Teori Makna
8.1.2.2. Teori Tentang Pengetahuan
8.1.3. Kritik Empirisme
8.2. Rasionalsime
8.2.1. Pengertian
8.2.2. Kritik Rasionalisme