Kongres Bahasa Indonesia

Get Started. It's Free
or sign up with your email address
Kongres Bahasa Indonesia by Mind Map: Kongres Bahasa Indonesia

1. XI

1.1. Jakarta, 28 - 31 Oktober 2018

1.1.1. Tema "Menjayakan Bahasa dan Sastra Indonesia".

1.1.2. Pelunciran Kamus Besar Bahasa Indonesia Braille, buku Bahasa dan Peta Bahasa, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Daring, Korpus Indonesia, Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Daring, buku Sastrawan Berkarya di Daerah 3T, 546 buah buku bahan bacaan literasi, Kamus Vokasi, Kamus Bidang Ilmu, dan Aplikasi Senarai Padanan Istilah Asing (SPAI).

1.1.3. Pemberian penghargaan, yaitu Adibahasa, Penghargaan Sastra, Anugerah Tokoh Kebahasaan, Duta Bahasa Nasional 2018, dan Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional 2018.

2. X

2.1. Jakarta, 28 Okt - 31 Okt2013

2.1.1. Diikuti oleh 1.168 peserta dari seluruh Indonesia dan dari luar negeri, antara lain dari Jepang, Rusia, Pakistan, Jerman, Belgia, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, China, Italia, dan Timor Leste.

2.1.2. Hasil Kongres a.l

2.1.2.1. Pemerintah perlu memantapkan kedudukan dan fungi bahasa Indonesia melalui penerjemahan dan penerbitan, baik nasional maupun internasional, untuk mengejawantahkan konsep-konsep iptek berbahasa Indonesia guna menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi ke seluruh lapisan masyarakat.

2.1.2.2. Pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi hasil-hasil pembakuan bahasa Indonesia untuk kepentingan pembelajaran bahasa Indonesia dalam rangka memperkukuh jati diri dan membangkitkan semangat kebangsaan.

2.1.2.3. Pendidikan Bahasa Indonesia perlu dioptimalkan sebagai media pendidikan karakter.

2.1.2.4. Pemerintah perlu menerapkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) sebagai "paspor bahasa" bagi tenaga kerja asing di Indonesia.

2.1.2.5. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa perlu meningkatkan pengawasan penggunaan bahasa

2.1.2.6. Pengoptimalan peran media massa sebagai sarana pemartabatan bahasa dan sastra Indonesia.

2.1.2.7. KPI perlu mengingatkan dan memberikan teguran agar lembaga penyiaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2.1.2.8. Dukungan Pemerintah secara moral dan materil atas pendirian pusat studi/kajian bahasa Indonesia di luar negeri.

3. IX

3.1. Jakarta, 28 Okt -1 Nov 2008

3.1.1. Dilaksanakan bersamaan dengan memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional, 80 tahun Sumpah Pemuda, dan 60 tahun berdirinya Pusat Bahasa. Dicanangkannya tahun 2008 sebagai Tahun Bahasa maka di sepanjang tahun 2008 diadakan kegiatan kebahasaan dan kesastraan.

3.1.2. Kongres in membahas lima hal utama, yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah, penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan sastra, serta bahasa media massa.

4. VIII

4.1. Jakarta, 14 - 17 Oktober 2003

4.1.1. Para pakar dan pemerhati bahasa Indonesia menyimpulkan bahwa berdasarkan Kongres Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan bahwa para pemuda memiliki satu bahasa, yakni bahasa Indonesia maka bulan Oktober dijadikan Bulan Bahasa. Agenda pada Bulan Bahasa adalah berlangsungnya seminar bahasa Indonesia di berbagai lembaga yang memperhatikan bahasa Indonesia.

5. VII

5.1. Jakarta, 26 - 30 Oktober 1998

5.1.1. Hasil Kongres a.l :

5.1.1.1. Diusulkannua pembentukan Badan Pertimbangan Bahasa Indonesia.

5.1.1.2. Memperkukuh kedudukan bahasa dalam era globalisasi.

5.1.1.3. Lahirnya Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

5.1.1.4. Lahirnya organisasi profesi, termasuk organisasi profesi kebahasaan dan dunia usaha perl melibatkan diri secara lebih aktif dalam pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia di bidangnya masing-masing.

5.1.1.5. Perhatian pada meningkatka kemampuan daya ungkap dalam bahasa guna menghadapi tantangan eta globalisasi 76

6. VI

6.1. Jakarta, 28 Okt - 2 Nov 1993

6.1.1. Dihadiri 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara, meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

6.1.2. Peserta kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-undang Bahasa Indonesia.

7. I

7.1. Solo, 25 - 27 Juni 1983

7.1.1. dihadiri :

7.1.1.1. Mr. Amir Sjarifoeddin

7.1.1.2. St. Takdir Alisjahbana

7.1.1.3. Mr. Muh. Yamin

7.1.1.4. Adi Negoro

7.1.1.5. R.M. Ng. dr. Poerbotjaroko

7.1.1.6. R.P. Soroso

7.1.1.7. Sanoesi Pane.

7.1.1.8. St Pamuncak

7.1.2. Hasil Kesepakatan :

7.1.2.1. ,

7.1.2.2. Pembaharuan bahasa dan usaha mengaturnya.

7.1.2.3. sementara ejaan van Ophuysen bole diterima atau masih digunakan sambil melakukan penyempurnaan ejaan bahaaa Indonesia.

7.1.2.4. Bahasa Indonesia di dalam persuratkabaran.

7.1.2.5. Menjadikan bahasa Indonesia yang sah dan bahasa untuk undang-undang neger atau bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi kenegaraan.

7.1.2.6. Kongres mengusulkan pengangkatan suatu komisi untuk memeriksa persoalan mendirikan Institut bahasa Indonesia.

7.1.2.7. Perlu didirikan Perguruan Tinggi Kesusasteraan secepatnya.

7.1.2.8. Menyesuaikan kata dan paham asing ke dalam bahasa Indonesia

7.1.2.9. Menyempurnakan dan menetapkan gramatika.

8. II

8.1. Medan, 28 Okt - 1 Nov 1954

8.1.1. Dihadiri oleh para ahli bahasa dan juga masyarakat luas.

8.1.2. Kongres dibuka secara resmi oleh Presiden Soekarno.

8.1.3. Kongres ini adalah penyempurnaan Kongres ke-I, dan merupakan perwujudan tekad yang kuat dari bangsa Indonesia untuk terus dan terus menyempurnakan bahasa Indonesia yang dijadikan kebanggaan bagi bangsa Indonesia.

9. III

9.1. Jakarta, 28 Okt - 2 Nov 1978

9.1.1. Diselenggarakan rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50, selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.

10. IV

10.1. Jakarta, 21 - 26 November 1983

10.1.1. Usulan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam GBHN, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat tercapai semaksimal mungkin.

11. V

11.1. Jakarta, 28 Okt - 3 Nov 1988

11.1.1. dihadiri :

11.1.1.1. 700 pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia

11.1.1.2. Negara Sahabat seperti Brunei Darussalam Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia.

11.1.2. Hasil Kongres ke- V ini adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)