1. Manusia Sebagai Manajer Menghadapi Isu Global
1.1. Limbah & Sampah
1.1.1. Penggolongan Limbah
1.1.1.1. Limbah Padat
1.1.1.2. Limbah Cair
1.1.1.3. Limbah Gas
1.1.2. Usaha Penanganan
1.1.2.1. Reduce
1.1.2.2. Reuse
1.1.2.3. Replace
1.1.2.4. Replant
1.1.2.5. Recycle
1.1.3. Pendekatan Penanganan
1.1.3.1. Pendekatan Proaktif
1.1.3.2. Pendekatan Reaktif
1.2. Polusi
1.2.1. Faktor Penyebab
1.2.1.1. Manusia
1.2.1.2. Alam
1.2.2. Pencegahan
1.3. Jenis
1.3.1. Polusi Air
1.3.2. Pulusi Udara
1.3.3. Polusi Tanah
1.3.4. Polusi Suara
1.4. Pemanasan Global
1.4.1. Dampak Pemanasan Global
1.4.1.1. Perubahan Habitat
1.4.1.2. Gangguan Kehidupan Hewan Laut
1.4.1.3. Gangguan Cuaca
1.4.1.4. Peningkatan permukaan air laut
1.4.1.5. Gangguan Kesehatan
1.4.1.6. Gangguan Hasil Panen
1.5. Toksikologi
1.5.1. Aktivitas Ilmu
1.5.1.1. Mekanistik
1.5.1.2. Deskrifptif
1.5.1.3. Regulatori
1.5.2. Bentuk-Bentuk Toksin
1.5.2.1. Padat
1.5.2.2. Cair
1.5.2.3. Gas
1.5.3. Akbat
1.5.3.1. Rasa Sakit
1.5.3.2. Luka
1.5.3.3. Menghambat kerja organ
1.5.4. Manfaat mempelajari Toksikologi
1.5.4.1. Pencegahan
1.5.4.2. Kesehatan
1.5.4.3. Pemanfaatan lingkungan
1.5.4.4. Pemanfaatan ekonomis
1.6. Kesehatan Lingkungan
1.6.1. Indikator Lingkungan Hidup Sehat
1.6.1.1. Penggunaan Air Bersih
1.6.1.2. Rumah Sehat
1.6.1.3. Keluaraga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar
1.6.1.4. Tempat Umum Pengolahan Makanan
2. Manusia Sebagai Manajer Kesehatan Diri Sendiri dan Lingkungan
2.1. Memiliki komponen
2.1.1. Manajer
2.1.2. Kesehatan
2.2. Memiliki tujuan
2.2.1. Kesehatan diri sendiri
2.2.1.1. kondisi ekonomi yang baik
2.2.1.2. terhindari dari gangguan mental
2.2.1.3. terhindar sakit fisik akibat faktor eksternal
2.2.2. Kesehatan lingkungan
2.2.2.1. Rumah sehat
2.2.2.2. Tempat umum sehat
2.2.2.3. Akses air
2.2.2.4. Akses sanitasi
2.3. Cara mencapai
2.3.1. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2.3.1.1. Di rumah tangga
2.3.1.2. Di institusi pendidikan
2.3.1.3. Di tempat kerja
2.3.1.4. Di sarana kesehatan
2.3.1.5. Di tempat umum
2.4. Kaitan dengan sistem kerja alam
2.4.1. Kesehatan diri dan lingkungan merupakan indikator baiknya sistem kerja alam pada suatu wilayah
2.4.2. Menerapkan PHBS dapat mencapai kesehatan diri dan lingkungan serta menjaga keseimbangan sistem kerja alam
3. Manusia Sebagai Manajer Diri Sendiri
3.1. Cara manajemen Diri Sendiri
3.1.1. Mengenal kekuatan dan kelemahan diri
3.1.2. Mengetahui Renjana diri
3.1.3. Menerapkan pola hidup sehat
3.1.4. Mengetahui gaya bersosialisasi
3.1.5. Memiliki prinsip dan tujuan hidup
3.2. Upaya yang dapat Dilakukan Agar Lebih Baik
3.2.1. Time Management
3.2.2. Berlatih skill problem solving
3.2.3. Melatih short dan long term memory
3.2.4. Mengendalikan emosi
3.2.5. Public Speaking
4. Manusia Sebagai Manajer Pembangunan
4.1. Green Infrastructure
4.1.1. Konsep
4.1.1.1. Ekosistem alami dan diperbaharui
4.1.1.1.1. Jaringan
4.1.1.1.2. Pusat
4.1.2. Pengertian
4.1.2.1. Sistem jaringan strategis yang direncanakan dan dikelola dari habitat alami, bekerja sama dengan lanskap dan ruang terbuka lain
4.2. Lingkungan Hemat Energi
4.2.1. Pengurangan penggunaan kendaraan bermotor
4.2.2. Penghematan sampah plastik
4.2.3. Penghematan kertas
4.2.4. Penggunaan listrik dan tata ruang
4.3. Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
4.3.1. Tujuan
4.3.1.1. penjagaan dan pengawasan keseimbangan ekosistem
4.3.2. Aspek
4.3.2.1. keseimbangan ekonomi
4.3.2.2. lingkungan
4.3.2.3. sumber daya
5. Manusia Sebagai Manajer dalam Penanggulangan Bencana Alam Natural
5.1. Pengertian
5.1.1. Bencana alam
5.1.1.1. Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa bencana yang disebabkan oleh alam
5.1.2. Manajemenn Bencana
5.1.2.1. serangkaian kegiatan yang terdiri dari aspek perencanaan, penanggulanganm dan tindakan pasca bencama
5.2. Manfaat
5.2.1. Membatasi jumlah korban
5.2.2. Membatasi kerusakan harta benda dan lingkungan hidup
5.2.3. Mengembalikan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat
5.3. Fungsi
5.3.1. Sebagai aksi tanggap darurat
5.3.2. Sebagai upaya pemulihan
5.3.3. Sebagai tindakan pencegahan
5.4. Kegiatan Mitigasi Bencana
5.4.1. Pengenalan dan pemantauan resiko bencana
5.4.2. Pemantauan terhadap pengelolaan SDA
5.4.3. Pengembangan budaya sadar bencana
5.4.4. Penerapanupaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana
5.4.5. Identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau aman bencana
5.4.6. Pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi
5.4.7. Pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup
6. Manusia Sebagai Manajer Perkembangan Teknologi
6.1. Peran Manusia
6.1.1. Organisasi penelitian dan pengembangan internasional perlu melibatkan ilmuwan dari semua disiplin ilmu dan masyarakat
6.1.2. Mengetahui bagaimana perkembangan teknologi dapat meningkatkan kemajuan tanpa menghilangkan hak atas pembangunan berkelanjutan
6.1.3. Ditangani bersama oleh semua pemangku kepentingan
6.2. Manfaat
6.2.1. Revolusi Digital
6.2.2. Terobosan dalam robotika
6.2.3. Terobosan dalam kecerdasan buatan
6.2.4. Terobosan dalam bioteknologi
6.2.5. Terobosan dakam komputasi kuantum
6.3. Ancaman dan Bahaya
6.3.1. Automasi secara menyeluruh
6.3.2. Isu moral dalam genetic editing pada bayi manusia
6.3.3. Kecerdasan buatan yang menggantikan manusia
6.4. Dampak
6.4.1. Mengubah permintaan akan kerampilan/jasa
6.4.2. Membuka pasar baru
6.4.3. Mengubah distribusi sumber daya
6.4.4. Menciptakan lapangan pekerjaan baru